Mengenal Lebih Dekat Permainan Catur Jawa

Catur jawa atau yang dikenal dengan dam-daman merupakan salah satu permainan tradisional yang mulai punah dan semakin jarang dimainkan generasi muda saat ini. Untuk melestarikan catur jawa, sebanyak 600 peserta terdiri dari siswa-siswi, guru, serta orang tua siswa dari Sekolah Menengah Islam Terpadu (SMIT) Bina Amal Kota Semarang memainkan permainan catur jawa ini secara serentak.

Permainan catur jawa ini sangat bagus, selain untuk hiburan juga untuk menstimulasi kecerdasan anak khususnya dalam hal melatih motorik halus dan kasar. Uniknya, saat bermain bersama, para siswa juga mengenakan berbagai pakaian tradisional seperti kembali ke masa lampau.

“Permainan ini asli dari Jawa yang sudah mulai pada lupa maka kemudian melalui permainan ini dengan memainkan kembali akan mengembalikan identitas budaya kita,“ kata Eka Mulyanto, Kepala SMIT Bina Amal Kota Semarang.

Banyaknya peserta yang memainkan catur jawa, akhirnya mendapat apresiasi dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid), penghargaan diberikan kepada Yayasan SMIT Bina Amal atas penciptaan rekor baru.

“Mereka mengajarkan pada anak-anak didik mereka agar senantiasa tidak lupa akan permainan-permainan tradisional,“ kata Paulus pangka, Direktur Leprid.

Diharapkan, dengan permainan catur jawa ini, para generasi muda akan tertarik untuk melestarikan permainan-permainan tradisional lain yang ada di Indonesia.
Para siswa, guru, dan orang tua siswa dari Sekolah Menengah Islam Terpadu (SMIT) Bina Amal Kota Semarang telah berhasil mencetak rekor baru dalam upaya melestarikan permainan tradisional catur jawa atau dam-daman. Sebanyak 600 peserta berhasil memainkan permainan tersebut secara serentak dengan mengenakan pakaian tradisional Jawa.

Permainan catur jawa ini tidak hanya bermanfaat sebagai hiburan semata, tetapi juga dapat menstimulasi kecerdasan anak dalam melatih motorik halus dan kasar. Oleh karena itu, permainan tradisional ini sangat penting untuk dilestarikan dan dijaga agar tidak punah.

Menurut Eka Mulyanto, Kepala SMIT Bina Amal Kota Semarang, permainan catur jawa adalah asli dari Jawa dan penting untuk dipertahankan agar tidak dilupakan oleh generasi muda. Dalam hal ini, permainan tradisional menjadi media yang efektif untuk mengembalikan identitas budaya kita.

Upaya melestarikan permainan tradisional catur jawa ini berhasil mendapat apresiasi dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid), yang memberikan penghargaan kepada Yayasan SMIT Bina Amal atas penciptaan rekor baru. Paulus Pangka, Direktur Leprid, menilai bahwa tindakan SMIT Bina Amal dalam mengajarkan permainan tradisional kepada siswa dan generasi muda sangat penting untuk mempertahankan dan melestarikan budaya Indonesia.

Diharapkan, dengan permainan catur jawa ini, generasi muda akan lebih tertarik untuk melestarikan permainan tradisional lain yang ada di Indonesia. Hal ini tentunya akan menjaga keberagaman budaya Indonesia dan melestarikan warisan budaya yang tak ternilai harganya